oh yes! i'm crazy and i proud :D

Monday, December 20, 2010

Aku Memang Bodoh

 Aku terdiam. Bingung. Termenung untuk sesaat. Mungkinkah itu terjadi? Hati kecilku pun berbisik, “Ya, itu mungkin terjadi.” . Namun perasaan dan logika tak mau bersatu. Mereka tak kan mau bersatu meski tlah ku lekatkan mereka dengan lem super sekalipun yang di kemasannya bertuliskan “sangat kuat”. Bohong. Buktinya, lem ini tak kan pernah bisa melekatkan hati dan logika ku. Maka kulemparkan lem binal itu kedepan, sehingga terdengarlah kelontang sumbang kaleng lem tersebut. Aku memalingkan wajah, aku benci pada lem itu.

Maka kuambil sebilah pisau dapur. Tajam, mengejutkan jari siapapun yang menyentuh ujung runcingnya. Bilamana aku mati saat ini, toh tak akan ada yang peduli. Tak akan ada orang yang kurepotkan lagi. Mataku panas, sayang. Air mataku pun meleleh, jatuh membasahi gaun merah hati yang kupakai saat ini. Tadinya gaun ini indah. Namun sekarang gaun ini tak lebih dari kain kusut yang terkotori air mata kebodohanku.

Aku berpikir, dan merasa beruntung masih bisa merasakan cinta. Ya, aku sempat merasakan cinta. Tapi kini aku merasa selubung udara dingin menggerogoti hatiku hingga ia tak hangat akan cinta lagi. Goblok. Otakku berputar lagi, bodohkah aku bila mati hanya karena cinta tak berbalas? Jika semut semut yang berbaris banjar di dekatku bisa berbicara, pasti mereka sudah menertawakan kekalahanku. Sial. Bahkan semut pun tau aku bodoh.

Pisau yang kucuri dari mobil catering yang kau pesan untuk hari besar mu ini masih tergenggam erat ditanganku. Jemariku kotor, menghitam karna sedari tadi aku sibuk mengucek mataku yang bermaskara. Luntur. Aku jelek. Hina. Mungkin jika ada cermin di depanku saat ini, aku akan sanggup membenci diriku sendiri karena sadar betapa nista nya aku. Semua ini karna kau, Sayang.

Hanya sendiri aku di rooftop gedung ini. Yakin, dibawah sana kau sedang tersenyum bahagia menanti mempelaimu. Selamat, Sayang. Entah pantaskah aku memanggilmu “Sayang”. Kuakui hatiku memang sakit. Aku sadar, hanya dia yang pantas untukmu. Bukanlah aku. Sia sia sudah segenap cinta yang kuberikan padamu selama ini. Kau bahkan tak menganggapku ada. Kau tak tau rasanya hatiku saat matamu berbinar bercerita tentangnya kepadaku. Senyum yang dulu itu palsu.

Kau memang tak menginginkan aku. Mau dikata apalagi. Aku ingat saat saat kita bersama dulu. Kau terlihat memberiku secercah harapan. Namun ternyata aku salah. Sahabat, katamu padaku. Aku berusaha terima itu. Terima sikapmu yang serta merta hancurkan hatiku. Meski dalam hati aku berharap lebih. Hatimu mati, ya? Tak sadar akan kehadiranku yang jelas jelas mencintaimu selama ini. Aku mencintaimu apa adanya, kau tau?

  Aku memang bodoh, Sayang. Memilih untuk mati. Terlebih lagi, mati karna mu. Aku tak habis pkir kenapa aku mau melakukan ini. Batinku tersiksa, sementara kau bahagia dengannya.

Aku berdiri. Menatap ke kejauhan. Langit biru cerah. Gumpalan kapas putih menghiasi semburat semburat kelabu muda. Hari yang terlalu indah untuk mati. Aku maju 2 langkah. Jika aku mengambil 1 langkah lagi, aku akan benar benar berpisah darimu selamanya.

Aku mengangguk pasti. Ini saatnya. Aku mengangkat pisau dapur itu tinggi tinggi. Berharap pada detik berikutnya akan menancap di perutku, dan aku akan segera terjatuh. Aku baru saja akan mengayunkan pisau itu ke perutku saat kudengar suara yang tak asing lagi di telingaku. “Lyra! Stop!” kau mengagetkanku, tangan dan badanku lemas. Jantungku hampir copot.

Kau berlari menyongsongku kemudian memelukku erat. Aku cuma pucat. Diam. Mataku kosong. “Aku nggak bisa hidup tanpa kamu, Lyra.” Kau mengatakan kata kata itu padaku. Ada sesuatu yag berdesir di hatiku. “Aku memang bodoh. Menyia-nyiakanmu selama ini. Aku mencintaimu, Lyra. Ternyata kamu lah yang kucari.” Kau menatapku lekat lagi. Ya, kau memang bodoh. Aku hanya memandangmu tanpa arti. Kosong.

Dan aku memang bodoh karna menancapkan benda laknat itu di perutmu.



*gak tau ini flashfict atau cerpen
  thanks for reading! :D comment yaa

2 comments:

coments from unpredictable people :D

Kitty on The Stage. Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Mhicya Utami Ramadhani
i'm just an ordinary girl. i love singing, i love music, i love poem and all about ART :)) dream-catcher. ice queen. student of Medical Education, Medical Faculty of Andalas University.
View my complete profile

© Kitty On The Stage, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena